Jum'at, 6 Desember 2024 | 15:57 WIB
PORTALSUBUHBIZID, Jakarta – Nama Gus Miftah kembali menjadi sorotan setelah candaan yang ia lontarkan dalam sebuah acara keagamaan menjadi viral di media sosial. Ucapan "goblok" yang ia gunakan dalam konteks humor memicu reaksi beragam dari masyarakat, mulai dari dukungan hingga kritik keras. Perdebatan di media sosial pun memanas, mempertanyakan batasan antara candaan dan penghormatan dalam konteks keagamaan.
Dalam sebuah ceramah yang digelar di hadapan ribuan jemaah, Gus Miftah menggunakan gaya khasnya yang santai dan humoris untuk menyampaikan pesan. Namun, sebuah potongan video yang beredar menunjukkan ia mengucapkan kata "goblok" yang ditujukan secara umum, mengundang tawa dari beberapa audiens.
Potongan video tersebut dengan cepat menyebar di berbagai platform, seperti TikTok, Twitter, dan Instagram. Beberapa netizen menganggap candaan itu berlebihan, terutama karena konteks acara yang bernuansa religius.
Menanggapi polemik yang muncul, Gus Miftah segera memberikan klarifikasi melalui akun media sosialnya. Ia menegaskan bahwa candaan tersebut tidak dimaksudkan untuk merendahkan siapa pun, melainkan sebagai cara untuk menyampaikan pesan moral dengan lebih mudah dipahami.
“Saya mohon maaf jika ada yang merasa tersinggung. Ini hanya cara saya untuk menjangkau audiens dengan pendekatan yang lebih cair,” ujar Gus Miftah dalam unggahannya. Ia juga mengingatkan bahwa humor adalah bagian dari dakwah yang ia gunakan untuk menarik perhatian generasi muda.
Seperti biasa, masyarakat terbelah dalam menanggapi kontroversi ini. Pendukung Gus Miftah menyatakan bahwa gaya ceramahnya adalah bentuk inovasi dalam berdakwah di era modern.
“Gus Miftah itu jujur dan apa adanya. Jangan terlalu serius menanggapi humor, selama esensi dakwahnya sampai,” tulis seorang netizen di Twitter.
Namun, ada juga pihak yang merasa bahwa candaan seperti itu kurang pantas diucapkan oleh seorang tokoh agama. “Seharusnya ada batasan dalam berdakwah. Pilihan kata sangat penting, terutama dalam konteks agama,” tulis seorang pengguna Instagram.
Menurut pengamat komunikasi sosial Dr. Retno Wahyuningrum, peristiwa ini menunjukkan bahwa tokoh agama harus berhati-hati dalam memilih kata-kata, terutama ketika audiensnya beragam.
“Candaan dalam ceramah itu sah-sah saja, asalkan tidak menyinggung nilai-nilai yang lebih besar. Dalam kasus ini, publik bereaksi karena kata ‘goblok’ dianggap terlalu kasar untuk konteks keagamaan,” jelasnya.
Dr. Retno juga menambahkan bahwa platform media sosial sering kali membesar-besarkan isu, terutama ketika potongan video dipisahkan dari konteks keseluruhan.
Kontroversi ini mengajarkan pentingnya memahami audiens dan menjaga sensitivitas dalam berbicara di ruang publik. Meskipun Gus Miftah telah mengklarifikasi maksud ucapannya, peristiwa ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan bahasa, terutama di era digital di mana informasi mudah tersebar tanpa kendali.
Candaan Gus Miftah yang berujung viral mencerminkan dinamika dakwah di era modern. Di tengah kontroversi, ia tetap berkomitmen pada pendekatan inklusifnya untuk menjangkau lebih banyak orang, terutama generasi muda. Meskipun demikian, menjaga pilihan kata tetap menjadi tantangan yang harus dihadapi setiap tokoh publik.
Demokrasi di Balik Jeruji: Rutan Purbalingga Turut Sukseskan Pemilukada 2024 PORTALSUBUHBIZID, Purbalingga - Rumah Tahanan (...
PORTALSUBUHBIZID, Jakarta – Pemerintah Indonesia secara resmi menetapkan Rabu, 27 November 2024, sebagai hari libur nasional untuk ...
PORTALSUBUHBIZID. Solok Selatan, Sumatera Barat – Sebuah insiden tragis melibatkan aparat kepolisian terjadi di Polres ...
PORTALSUBUHBIZID, Jakarta – Dukungan luas mengalir dari kalangan santri dan masyarakat kepada Gus Miftah setelah ...
PORTALSUBUHBIZID, Jakarta – Menurunkan berat badan sering kali dianggap sebagai tantangan besar, terutama bagi mereka ...
PORTALSUBUHBIZID, Jakarta – Perkembangan terbaru terkait kasus Agus Buntung kembali memantik perhatian publik. Korban yang ...