Selasa, 24 Desember 2024 | 11:39 WIB
PORTALSUBUHBIZID, Surabaya – Dunia pendidikan kembali dikejutkan oleh kasus kekerasan yang melibatkan mahasiswa koas (dokter muda) di salah satu universitas ternama di Surabaya. Kejadian ini bermula dari cekcok terkait jadwal praktik koas yang akhirnya berujung pada aksi pemukulan. Peristiwa tersebut menuai kecaman dan menjadi sorotan publik, terutama di kalangan akademisi dan tenaga kesehatan.
Kasus ini bermula ketika dua mahasiswa kedokteran yang tengah menjalani program koas terlibat adu argumen di ruang briefing rumah sakit pendidikan, tempat mereka bertugas. Salah satu mahasiswa, yang berinisial A, merasa jadwal praktiknya tidak adil karena sering kali bentrok dengan waktu kuliahnya. Sementara mahasiswa lainnya, berinisial B, mencoba mempertahankan jadwal yang telah disepakati bersama.
Menurut saksi mata, suasana diskusi yang awalnya tegang tiba-tiba berubah menjadi insiden kekerasan fisik. A diduga melayangkan pukulan kepada B setelah adu mulut berlangsung selama beberapa menit.
"Saya lihat mereka berdebat cukup keras, lalu tiba-tiba salah satu dari mereka memukul yang lain. Kami langsung melerai," ujar seorang mahasiswa yang enggan disebutkan namanya.
Akibat insiden tersebut, mahasiswa B dilaporkan mengalami luka ringan di bagian wajah dan segera mendapat penanganan medis. Sementara itu, pelaku, A, langsung diamankan oleh pihak keamanan kampus untuk menghindari kejadian lebih lanjut.
Pihak rumah sakit dan universitas menyatakan akan segera menginvestigasi kejadian ini secara menyeluruh. Dalam pernyataan resminya, pihak universitas menegaskan bahwa tindakan kekerasan tidak akan ditoleransi di lingkungan akademik.
Menyikapi insiden tersebut, pihak universitas telah membentuk tim investigasi untuk mengungkap duduk perkara kasus ini. Rektor universitas menyampaikan komitmennya untuk menindak tegas pihak yang terbukti bersalah, tanpa pandang bulu.
"Kami sangat menyayangkan terjadinya insiden ini. Lingkungan kampus seharusnya menjadi tempat belajar dan berkembang, bukan tempat untuk kekerasan. Kami akan memberikan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku," ujar rektor dalam konferensi pers.
Selain itu, universitas juga berencana mengadakan sesi konseling dan mediasi bagi kedua belah pihak untuk menyelesaikan konflik secara damai.
Dari sisi akademisi, insiden ini dianggap sebagai cerminan dari tekanan besar yang dialami mahasiswa koas selama menjalani program pendidikan. Beban kerja yang tinggi, jadwal yang padat, dan tuntutan akademik disebut-sebut menjadi pemicu stres yang dapat memengaruhi kondisi mental mahasiswa.
"Peristiwa ini mengingatkan kita akan pentingnya dukungan mental bagi mahasiswa koas. Selain itu, sistem jadwal praktik juga perlu dibuat lebih adil dan transparan untuk menghindari konflik," ungkap Dr. Hendra Santoso, seorang psikolog pendidikan.
Pihak universitas menyatakan akan memberikan sanksi disiplin sesuai dengan hasil investigasi yang dilakukan. Selain itu, mereka juga berkomitmen untuk memperbaiki sistem penjadwalan koas agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Artikel ini akan terus diperbarui dengan informasi terbaru seiring perkembangan kasus.
PORTALSUBUHBIZID, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di kantor pusat Bank Indonesia (...
PORTALSUBUHBIZID, Mark Zuckerberg kembali menjadi sorotan dunia setelah berhasil mengukuhkan posisinya sebagai orang terkaya ...
PORTALSUBUHBIZID, Jakarta – Perkembangan terbaru terkait kasus Agus Buntung kembali memantik perhatian publik. Korban yang ...
PORTALSUBUHBIZID, Jakarta – Publik dikejutkan dengan berita penganiayaan yang melibatkan anak seorang pengusaha roti ternama ...
PORTALSUBUHBIZID, Jakarta – Kekalahan Tim Nasional Indonesia dari China dengan skor 0-2 dalam pertandingan persahabatan ...
PORTALSUBUHBIZID, JAKARTA – Awal tahun 2025 membawa kabar baik bagi masyarakat Indonesia, terutama para pelanggan listrik ...